Selasa, 07 April 2015

info cabe jawa


Peluang Usaha Budidaya Cabe Jamu 
Oleh : Hadi Winarto

 Oleh-Oleh

Menerima undangan didaulat menjadi narasumber dalam sebuah diskusi panel atau seminar agrobisnis disebuah kota selalu saja saya memperoleh pengetahuan baru untuk dijadikan sebuah makalah atau proposal,  semoga bermanfaat bagi para pembaca disitus ini.
Undangan dari kelompok pembudidaya lele (pokdakan) ke Sumenep pulau Madura kali ini saya melihat langsung sebuah fenomena seorang pembudidaya lele yang menikmati side benefits dari bercocok tanam cabe jamu yang sekarang mulai di intip dikalangan penggiat agrobisnis.
Tidak ketinggalan, saat referensi ini sedang ditulis saya klak-klik  berselancar sejenak di internet membedah kanal-kanal yang membahas semua yang bertautan dengan cabe jamu agar informasi ini makin lengkap dan sempurna.
Ini dia oleh-oleh yang saya untai dalam format praktis sebuah peluang usaha yang cukup prospektif untuk menambah pendapatan keluarga. Saya ketik diatas perjalanan kereta api Mutiara Timur menuju Surabaya-Banyuwangi. Sekaligus cooling-down dan me time menuju rumah. Selamat ber agrobisnis.

Peluang bisnis

Cak Amat, peternak lele yang nyambi jadi petani cabe jamu mengutarakan dengan fasih dan elegan saat kami wawancarai, beliau memang sejak awal memulai mendeder cabe jamu haqqul yakin jika kedepannya ia akan sukses disegmen ini. Alasannya,
  • Prospek cabe jamu sebagai bahan obat alternatif memiliki potensi pasar tanpa batas hingga lintas batas negara.
  • Akan menjadi primadona sebagai tanaman herbal organik seperti halnya yang lain yang sudah terlebih dahulu dikenal.
  • Cabe Jamu sudah mulai dilirik oleh para herbalis.
  • Alasan back to nature.
  • Produksi nasional masih rendah.
  • Kebutuhan pasar dunia (eksport) seperti negara-negara timur tengah, Amerika serikat, China, Singapura, Malaysia dan Eropa belum tercukupi. Kebutuhan dunia saat ini 6,5 juta ton sedang Indonesia baru memasok 30% dari potensi pasar dunia.

Feeling Cak Amat tepat, dalam waktu 12 bulan cabe jamu telah merubah gaya hidupnya. Cabe jamu dan budidaya lele menjadikan Cak Amat bergelimang uang. Sambil malu-malu tidak kurang dari Rp.25 juta setiap bulan memenuhi tabungannya dari beternak lele sembari bertanam cabe jamu.
Cak Amat saat ini sedang mengembangkan sayap dengan membeli lahan dikota asalnya di Banyuwangi. Katanya, untuk memperpendek mata rantai menuju konsumen karena biaya transportasi ke Bali dan wilayah tapal kuda (Lumajang, Bondowoso, Jember, Situbondo, Banyuwangi) menjadi lebih murah.

Jenis

Cabe jamu disebut karena rasanya yang agak pedas seperti cabe dan dipercaya berfungsi sebagai jamu untuk kesehatan dan kebugaran bagi yang mengkonsumsinya padahal  tumbuhan ini tumbuh tidak seperti cabe tapi mirip tanaman merica, piper retrofractum vahl ini ialah kerabat lada dan digolongkan kedalam suku sirih atau sirih-sirihan (piperaceae). Cabe jamu tumbuh baik disemua iklim dan dataran, semakin tua umurnya semakin tinggi produktifitasnya. Berbeda dengan cabe rawit hanya bertahan 1 tahun sesudah itu akan layu dan mati. Pada umur 3 bulan atau lebih sudah bisa dilakukan panen perdana.
Syarat hidup
  • Ph tanah 5,5-7,5
  • Tekstur tanah gembur
  • Ketinggian 1-600 dpl
  • Curah hujan 1200-2500 mm pertahun
  • Kelembaban udara 40-80%
Budidaya dan langkah-langkahnya.
  1. Menanam dan pembiakan cabe jamu tidak serumit cabe keriting. Hanya perlu ketelatenan perawatan seperti menghilangkan rumput pengganggu (gulma).
  2. Benih awal ditanam di polybag pada waktu umur 2 bulan sudah bisa dipindah kelahan terbuka.
  3. Agar tumbuh maksimum ketepatan takaran pemberian pupuk yang diperlukan.
  4. Pemberian pupuk tahi atau kotoran sapi, kotoran hewan (kohe) harus di fermentasi selama 7-10 hari
  5. Stek, bagian tubuh pohon dijadikan benih (stek)  dari sulur berbentuk vertika
  6. Jarak tanam 90-150 cm
  7. Pemupukan
  8. Organik, pupuk kohe yang difermentasi, 5 kg perpohon sebanyak 2X, awal musim hujan dan akhir musim hujan
  9. An-organik, tsp, urea, npk, Sp-36, diberikan setelah tanaman berumur 3 bulan sesudah itu serentak bersamaan dengan pupuk organik. Masing-masing jenis bisa diberikan 50 gram per ohon hingga umur 1 tahun dan meningkat atau ditambah sebanyak 25 gram setiap tahunnya.
  10. Pupuk tambahan diberikan dengan mengkonsultasikan dengan ahlinya.
Manfaat
  • Membersihkan rahim wanita sehabis melahirkan.
  • Gangguan pencernaa & lambung / maag
  • Afrodisiak kaum pria.
  • Bronchitis, ayan, mengutkan jantung dan paru-paru.
  • Penghangat tubuh.

Pemasaran

Kebutuhan pasar seperti halnya tetumbuhan yang digunakan sebagai pencegah dan kebugaran tubuh manusia tidak bisa di prediksi tepat seperti halnya komoditas untuk konsumsi kuliner namun cabe jamu pada detik ini di level pengepul dan pedagang kesulitan membeli dalam jumlah besar. Harga fluktuatif mengikuti irama pasar. Harga ditingkat petani saat ini Rp.100 ribu per kg. Harga terendah paling sial turun di harga Rp.50 ribu per kg. Dibandingkan cabe rawit, cabe jawa atau cabe keriting jika sedang terjadi over produksi (booming) bisa terjun bebas di angka Rp.4.000 per kg nya.

     

Hasil dengan penanganan maksimum pada usia 2 tahun diperoleh panen 2,4 ons perbatang perbulan. Jika 5000 batang dalam 1 hektar anda akan mendapatkan hasil panen 12.000 ons perbulan atau 1200 kg.

Terima-kasih, salam agrokreatif.

  click info wisata Banyuwangi

 

 

  

Tidak ada komentar: